Jatinangor adalah sebuah komplek perkebunan yang terletak di kaki Gunung manglayang Bandung,yang pada saat ini sudah dijadikan wilayah pendidikan beberapa perguruan tinggi.
Perusahaan perkebunan di Jatinangor didirikan oleh Willem Abraham
Baud pada tahun 1844. Perusahaan yang bernama Maatschappij tot
Exploitatie der Baud-Landen ini menguasai tanah seluas 962 hektare yang
membentang dari tanah IPDN, tanah ITB, dan tanah UNPAD hingga Gunung
Manglayang. Pada awal mulanya perkebunan ini hanya meliputi usaha
perkebunan teh, tetapi kemudian juga ditambah dengan usaha perkebunan
karet.
Willem Abraham Baud (1816 – 1879) adalah salah satu anak Jean
Chrétien Baud (1789 – 1759) yang pernah menjabat Gubernur Jenderal
Hindia Belanda Timur (1833 – 1836), Menteri Kolonial (1840 – 1848), dan
Menteri Kelautan (1840 – 1842). Pada tahun 1842, W. A. Baud pergi ke
Jawa sesuai keinginan ayahnya agar dia meniti karier sebagai pegawai
pemerintah di tanah jajahan. Tetapi kemudian dia menyadari bahwa
mengelola usaha perkebunan akan membuat dirinya lebih cepat kaya
daripada menjadi pegawai pemerintah. W. A. Baud kemudian berhasil
mendapatkan kontrak untuk perkebunan teh di daerah Jatinangor di
Priangan. Kontrak ini disetujui oleh pemerintah gubernemen di Batavia
dalam dekrit nomor 2 pada tanggal 26 Agustus 1844 yang antara lain juga
meliputi pinjaman bebas bunga dari pemerintah sebesar 42.409 Gulden.
Bagi para pemanjat dinding mungkin sudah tidak asing lagi,karena di jatinangor ini ada sebuah jemnbatan rel kereta api yang sudah tidak aktif dan di manfaatkan para pemanjat,untuk berlatih di antara pondasi-pondasi jembatan nya.berikut adalah gambar lokasinya :
No comments:
Post a Comment